Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Berapa Hal Yang Harus Kamu Lakukan Saat Sudah Berumur 20-an

Buat kalian yang sekarang baru sudah memasuki umur 20-an, selamat memasuki tahap awal hidup yang baru yah. Karena di umur ini kamu akan mulai berhadapan dengan banyak keputusan dan pilihan-pilihan penting yang nantinya akan mengarahkan kehidupan keuangan maupun pekerjaan kamu nantinya. Namun apakah kalian saat ini sudah mampu untuk mengelola keuangan kalian dengan baik ?

Kebanyakan dari kalian masih belum bisa mengatur keuangan dengan baik. Walaupun sudah diingatkan untuk menabung, namun kalian tetap lebih rela menghabiskan tabungan yang kalian punya hanya demi kesenangan kalian saja. Jika hal ini terus terjadi, bagaimanakah nasib masa tua kalian ?
Nah, ini dia beberapa tips bagi kalian yang memang berniat untuk mulai memikirkan masa depan kalian ...

 Beberapa tips saat sudah umur 20-an yang sering dilupakan


1. Membuang waktu dan biaya kuliah hanya demi pacaran, bolos kelas, atau bersantai - santai mengerjakan tugas kuliah

Kuliah mahal dijadikan tempat tidur siang.
Banyak yang percaya bahwa pendidikan adalah sebuah investasi. Bangku kuliah menghasilkan gelar sarjana yang bisa jadi modal untuk bekerja di perusahaan ternama dan dapat gaji tinggi. Demi masa depanmu, orang tua rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mengirimmu ke universitas berkualitas. Tapi, apakah semua sarjana punya jaminan sukses secara finansial?

Tanpa rencana karir yang jelas dan keseriusan saat menjalani kuliah, akan sulit menemukan pekerjaan yang bisa mengantarmu ke level ‘mapan’. Nilai IPK yang tidak excellent, minim pengalaman organisasi, dan pengalaman kerja tidak akan membawamu kemanapun. Kuliah yang hanya asal-asalan sama halnya membuang-buang uang dan waktu.

Dana pendidikan tentu sah-sah saja jika digunakan dengan bertanggung jawab. Namun pastikan bahwa uang yang dikeluarkankan oleh orang tuamu memang benar-benar bermanfaat dan menjadikanmu pribadi yang berkualitas.

2. Rela menghabiskan tabungan hanya untuk gadget keluaran terbaru atau nongki-nongki ga jelas bareng temen

Rela menghabiskan tabungan hingga ngutang untuk gadget baru.
Orang-orang yang akhirnya sukses di usia 40 atau 50-an mengaku sangat berhati-hati dengan keuangan mereka di usia 20-an. Pasalnya, jika di usia muda saja sudah mulai berhutang, bagaimana nanti di masa tua ?

Usia muda adalah waktumu untuk menahan diri sekuat-kuatnya. Misalnya, lebih memilih transportasi umum dan makan di warteg daripada harus kredit motor atau nongkrong di restoran. Alih-alih berhutang, seharusnya momentum masa muda bisa dimanfaatkan untuk menabung sebanyak-banyaknya.

Anak muda belum punya banyak kebutuhan yang sifatnya mendesak layaknya mereka yang sudah berkeluarga. Lalu, buat apa hutang? Berusahalah memenuhi kebutuhan dengan penghasilan yang kamu miliki. Kuncinya, kamu harus pintar-pintar membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

3. Menggunakan kartu kredit untuk beli barang-barang yang tidak dapat dibeli dengan gaji

Menggunakan kartu kredit dengan tidak tepat.
Kartu kredit bisa jadi masalah bagi kamu yang nggak bisa mengontrol diri sendiri. Sistem meminjam uang lewat kartu kredit hanya akan mengajarkanmu hidup boros. Terbiasa belanja dan mengejar diskon dengan kartu kredit,  kamu pun terlilit banyak hutang yang entah kapan bisa dilunasi.

Akan lebih baik jika anak muda menunda memiliki kartu kredit hingga kondisi finansialnya benar-benar mapan. Hal ini penting lantaran sikap gegabah seringkali masih muncul dalam diri anak muda.

Ketika akan berbelanja, sebaiknya tentukan jumlah uang yang akan dibelanjakan. Pastikan untuk membawa uang tunai sesuai jatah belanja yang sudah ditentukan.

4. Melakukan kredit kendaraan pribadi karena alasan gengsi

Kredit mobil biar gak kalah gengsi.
Sekali lagi, kendaraan pribadi sebenarnya belum jadi kebutuhan mendesak bagi anak muda 20-an. Selain gaji di awal karir yang belum cukup ‘aman’ untuk membayar cicilan, akan lebih baik jika uangmu ditabung terlebih dahulu.

Kendaraan pribadi cenderung jadi keinginan dan bukan kebutuhan bagi anak muda. Kadang, ada rasa gengsi jika bertemu teman-teman lama tanpa membawa tunggangan baru yang dianggap bukti dari hasil kerjamu sendiri.

Bertahanlah sementara waktu dengan kendaraan yang dihibahkan oleh orang tua. Jika tak ada “warisan” macam ini, menggunakan transportasi umum juga jauh lebih murah dan efisien kok. Sepeda juga bisa jadi alternatif transportasi yang punya nilai lebih, yaitu membuat tubuhmu lebih bugar.

5. Nongkrong tempat mahal bareng temen karena biar dibilang keren ??

Nongkrong bareng temen di tempat fancy
Gagal mengontrol pengeluaran sosial adalah salah satu kesalahan finansial yang sering  tidak disadari banyak dilakukan oleh anak muda. Ada saja acara nongkrong bersama teman-teman sepulang kerja, pergi ke bioskop di akhir pekan, atau pergi berlibur ke luar kota. Kalau tidak diatur dengan cerdik, bisa-bisa kantungmu sudah cekak sebelum akhir bulan.

Ketika tidak bisa mengatur keuangan untuk pengeluaran sosial dengan baik, berapa pun gajimu akan cepat habis. Kamu harus bisa menyusun strategi demi bisa tetap menabung dan bersosialisasi dengan teman-temanmu.

Selama satu minggu, pilih 2 atau 3 hari sebagai kesempatanmu untuk bersenang-senang. Sisanya, gunakan waktumu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat sekaligus tidak mengeluarkan biaya.

6. Barang bagus dan bermerek belom tentu berguna dan perlukan ??

Gadget baru emang keren tapi ga penting  
Beberapa orang memang punya kecenderungan berperilaku konsumtif. Hobi berbelanja dan loyal menghamburkan uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Kadang, hanya lantaran menonton iklan atau mendengar cerita teman bisa membuatmu gatal untuk membeli gadgets keluaran terbaru.

Nah, ini lho sikap yang sebaiknya kamu hindari. Perilaku konsumtif dan mudah terpengaruh jelas akan merugikanmu sendiri. Gaji dan uang tabunganmu bisa mendadak raib ketika kamu hobi gonta-ganti gadgets setiap bulannya. Sadarilah kalau mengikuti tren gawai itu tidak pernah akan ada ujungnya. Pilih gawai yang paling bisa memenuhi kebutuhanmu dan bertahanlah dengannya sampai maut memisahkan ia benar-benar rusak.

7. Hasil kerja keras jangan sampai tidak digunakan untuk berinvestasi

Tetapkan tujuan masa depan yang jelas
Merasa masih muda, kamu mungkin berpikir bahwa belum saatnya merencanakan masa depan. Pekerjaan dijalani dengan biasa saja, asalkan merasa nyaman dan ‘cukup’. Padahal, penting untuk menyadari bahwa pekerjaan yang dijalani saat ini tidak akan selamanya kamu kerjakan. Bukankah setiap karyawan bisa pensiun atau dipecat sewaktu-waktu ketika kinerja mereka tidak cukup baik?

Nah, mulailah merencanakan untuk berinvestasi. Pelajari tentang valuta asing, reksa dana, emas, hingga investasi properti. Pikirkan strategi berinvestasi yang paling tepat supaya bisa menikmati masa tuamu dengan santai dan bahagia. Masih bingung ingin mulai berinvestasi atau tidak??

8. Hasil kerja keras yang tidak dijaga akan merugikan diri sendiri pada akhirnya

Sakit tidak bisa disembuhkan karena tidak ada biaya
Selain kemungkinan diberhentikan dari tempat kerja, ada-ada saja musibah yang bisa setiap saat menghampirimu. Mendadak sakit, kebutuhan membantu keluarga, atau bahkan kecelakaan bisa jadi hal yang tak diduga membuat kantungmu tiris.

Cara paling aman untuk mengatasi kondisi tidak terduga adalah dengan menyiapkan dana darurat. Setiap bulannya, usahakan menyisihkan 20% dari gajimu untuk masuk ke rekening dana darurat. Jadi, ketika sewaktu-waktu mendapat musibah, kamu tidak perlu meminjam ke teman atau minta bantuan ke orang tua.

9. Takut untuk mengeluarkan uang untuk asuransi diri sendiri

Anak muda itu butuh asuransi
Seperti sudah dijelaskan di poin sebelumnya, musibah bisa saja datang kapan saja dan pada siapa saja. Inilah kenapa memiliki asuransi yang bisa memberikanmu proteksi sangat dibutuhkan. Kemalangan dan hal-hal tak terduga tidak hanya datang pada mereka yang sudah mapan dan berkeluarga ‘kan?

Jika saat ini kamu belum memiliki asuransi, mulailah pelajari tentang asuransi jiwa, kesehatan, hingga properti. Pilihlah satu atau dua jenis asuransi yang menurutmu paling cocok dan pembayarannya tidak terlalu memberatkanmu. Menyisihkan uang setiap bulan atau per 3 bulan untuk membayar premi asuransi akan sebanding dengan manfaat jangka panjang yang bisa kamu rasakan.

10. Menikah namun kebutuhan finansial saja belum tercukupi. Cinta saja tidak cukup untuk semua itu


Anak muda usia 20-an biasanya sudah punya pasangan dan mulai memikirkan tentang pernikahan. Menjalani hubungan pacaran yang menyenangkan, kemudian berharap bisa segera melangkah ke pelaminan. Saat kamu sudah merasa siap secara mental, apakah kondisi finasialmu juga sudah mumpuni?

Kenyataannya, usia 20-an adalah masa-masa produktif bagi anak muda untuk meniti karir. Daripada membagi fokus untuk karir dan berumahtangga, sebaiknya utamakan pencapaian karirmu dulu. Pasalnya, pernikahan bukan hanya perkara menggelar resepsi, setelahnya banyak hal yang harus dipikirkan. Tempat tinggal, kendaraan, kebutuhan sehari-hari hingga dana untuk anak harus disiapkan matang-matang. Yakin nih, mau buru-buru menikah kalau kemampuan finansial belum memadai?

Nah, itu tadi kesalahan-kesalahan finansial yang seringkali dilakukan anak muda 20-an. Supaya masa depanmu lebih ‘aman’ secara finansial, sebaiknya hindari hal-hal di atas, ya! Semoga sukses!

Artikel kali ini diadaptasi dari laman Lifehack. Happy Reading guys ^_^